Istri Durhaka Dan Suami Suami Takut Istri

Sering sekali sepulang kerja suami mampir ke pasar untuk belanja. Atau terkadang dia membuatkan kopi untuk saya. Menyapu, mengepel, belanja adalah pekerjaan yang biasa dia lakukan. Pernah seorang tetangga nyeletuk ringan dengan nada menyindir "wih suami suami takut istri", saat melihat suami saya ngepel. Ada juga yang bilang "heeemmm, istri durhaka ini suami yang masak dia santai-santai" maklum dapur saya terlihat dari ruang mejahit. Saat itu suami sedang membuatkan saya kopi. Dulu saat melihat seorang laki laki beristri mengerjakan pekerjaan rumah, kira kira yah begitulah asumsi saya. Suaminya pasti takut sama istrinya. Tapi pandangan saya berubah setelah menikah. Suami tipikal "penyuka" pekerjaan rumah. Saat saya tanya apa dia gak malu disindir tetangga kanan kiri, dia selalu menjawab tidak. "Kenapa mesti malu, kan aku lakuin buat kamu dan anak anak" (so sweet babe). Benar juga sih, kadang kita men"judge" apa yang kita lihat dengan persepsi kita sendiri. Yah seperti kasus saya ini. Suami melakukan pekerjaan rumah, bagi sebagian orang mungkin dia tipikal suami suami takut istri. Nyatanya dia melakukan itu dengan suka rela.

Ada lagi yang nyeletuk "wah istri durhaka nih, pulang kerja malah suami yang bikinin kopi". Yah itu yang terlihat, padahal saya juga baru saja selesai menjahit pesanan, dan suami tahu itu. Karena itu dia membuatkan saya minuman favorit saya, supaya saya tidak terlalu lelah katanya. Dan lagi orang men"judge" apa yang mereka lihat sebelum tahu apa yang terjadi.

Tahukah bahwa ada hal hal yang terlihat tidaklah sama dengan persepsi kita. Memang benar suami melakukan hal hal tersebut karena "takut" istri. Takut istrinya terlalu lelah, takut beban istrinya terlalu berat.

Dan apakah seorang istri akan dianggap durhaka dengan hal hal seperti ini? Tentu saja semua tergantung keridhoan suami. Selama suami ikhlas melakukannya, tentu seorang istri tidak bisa dianggap durhaka. 

Jadi mau seperti apa persepsi dan penilaian kita? Ada baiknya kita mencari tahu lebih dalam. Sebelum kita menjadi salah paham dengan kepahaman yang salah.